Dimarahin sama orang yang kita sayang tuh rasanya...

Dear GOD.
Hari ini adalah salah satu hari yang paling menyedihkan.
Beberapa saat yang lalu, nangtua telepon aku dan dia marah karena katanya rumah, halaman dan garasi lebih tepatnya dibilang kotor dan gak diberesin.
Hal ini benar - benar mengecewakan dan menyakitkan. Tidak. aku tidak marah pada Nangtua. Tapi aku sakit hati pada orang yang sudah bilang kalau halaman rumah dan garasi itu kotor. Padahal setiap pagi selama seminggu ini aku beresin dan bersihin. Dan TUHAN tahu? Aku melakukannya pun untuk menyenangkan hati nangtua aku. Tapi yang aku dapat malah omelan karena sesuatu yang tidak benar. Omelan dari seseorang yang sangat kuhormati.
Sungguh, aku tidak marah atau membenci nangtua karena dia memarahiku. Dia tidak tahu bagaimana keadaan rumah yang sebenarnya. Tapi siapa orang yang fitnah aku?? Mengatakan halaman rumah kotor dan berantakan?? Mengapa dia mengatakan hal yang seperti itu?? Atau bersih apa yang orang ini ingin lihat dari halaman rumah?? Tidak ada satu daun kering pun yang jatuh?
Mengingat kata - kata nangtua tadi hatiku sedih sekali. Bagi orang lai ni mungkin terlihat berlebihan. Tapi sungguh, aku benar - benar sedih karena nangtua percaya begitu saja pada kata - kata orang ini. Dan sekali lagi, aku tidak menaruh amarah pada nangtua, tapi aku marah pada rang yang asal bicara ke nangtua.
Maafin aku Tuhan. Tapi aku benar - benar sedih saat ini