I just want to share what i did a month ago.
Indonesian teacher asked us to read a book, then made a review (Resensi in Indonesian). So, I went to a book store with some of my friends, looking for a book. Finally, I FOUND IT!! The tittle is:Daun pun Jadi Uang.
Why i choose it? When I read the tittle, I interested. "Leafs?? Thing look like rubbish for many people can makes me get money?? WOW!!" Beside that, the price isn't really expensive. Hahaha
I read it in my free time, then I made the review, and its done. This is the review for you guys. Because this is Indonesian assignment, so I wrote it in Indonesian Languange. Enjoy thiss :)
Judul : Daun pun Jadi Uang
Penulis : Muhammad Syariful Banun Gunawan
Penerbit : Lintang Aksara
Tahun Terbit : Januari 2011
Tebal : 148 halaman Harga : Rp 22.500,00
Energi saat ini sangat
dibutuhkan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara di belahan
dunia.Energi yang saat ini kita gunakan berasal dari sebagian besarnya minyak
bumi, gas bumi, batu bara, air, panas bumi, dan sebagian kecilnya energi
terbarukan. Sayangnya, jumlah sumber energi yang dibutuhkan lebih besar dibanding
jumlah produksi sumber energi per tahunnya. Jika hal ini dibiarkan dalam 10
sampai 20 tahun ke depan, sumber energi akan habis. Maka dari itu, dilakukan
pencarian sumber energi alternatif dan telah ditemukan beberapa sumber energi alternatif
seperti biogas, bioetanol dan sebagainya.
Buku Daun pun Jadi Uang
adalah sebuah buku yang sangat menarik. Dari membaca judulnya saja, saya
langsung merasa penasaran dan bertanya – tanya dalam hati, “Bagaimana bisa daun
menjadi sumber uang? Jika memang bisa, tentu saya akan menjadi orang kaya,
karena daun jumlahnya sangat banyak di muka bumi ini.” Secara umum buku dengan
sampul berwarna hijau muda ini membahas mengenai bagaimana membuat energi alternatif,
khususnya dari sampah daun yang umumnya dianggap tidak berguna.
Dalam buku ini, di bab
pertama dibahas mengenai keadaan masyarakat yang sangat membutuhkan energi
serta betapa jumlah sumber energi yang masih tersedia. Di bab dua dijelaskan mengenai sumber energi biofuel
(bahan bakar hayati), yaitu sumber energi yang berasal makhluk hidup. Lalu
dilanjutkan penjelasan mengenai biofuel generasi pertama dan kedua beserta
kelebihan dan kekurangannya. Biofuel generasi pertama yaitu bahan bakar hayati
yang terbuat dari bahan pangan yang mengandung karbohidrat atau lemak hewani.
Sementara biofuel generasi kedua adalah bahan bakar hayati yang terbuat dari
tanaman yang tidak dikonsumsi manusia. Kemudian di bab tiga dijelaskan mengenai
bagaimana cara membuat biogas, bioethanol, syngas (bahan bakar gas hasil
pirolisis, kombusi dan gasifikasi), minyak, dan arang. Dan sebagai penutup, di
bab 4 di jelaskan secara ringkas harapan penulis setelah pembaca membaca buku
ini.
Apa
yang membuat buku ini wajib dibaca? Karena buku ini berisi pengetahuan mengenai
keadaan bumi ini yang dikaitkan dengan kebutuhan energi, serta pengetahuan –
pengetahuan tentang sumber energi dari bahan bakar hayati yang telah ditemukan
hingga saat ini. Tidak hanya berisi pengetahuan bersifat teori, tetapi dijelaskan
juga bagaimana cara membuat bahan bakar hayati tersebut sehingga pembaca dapat
mengaplikasikannya yaitu dengan mencoba mengolah sampah – sampah tak berharga
tersebut menjadi sesuatu yang berharga . Mengolah sampah menjadi sumber energi
selain menguntungkan bagi diri sendiri, juga dapat memberi pengaruh bagi
keadaan bumi ini, yaitu mengurangi efek pemanasan global.
Daun pun Jadi Uang disusun
secara rapi dimulai dari pembahasan mengenai keadaan bumi yang sedang mengalami
krisis energi, lalu pengenalan mengenai sumber – sumber energi dari bahan bakar
hayati, penjelasan mengenai kelebihan kekuranganya hingga pada akhirnya
dijelaskan bagaimana cara membuatnya. Meski ada satu paragraf yang tanpa
sengaja diketik 3 kali, namun itu hanya kekurangan kecil diantara banyaknya
kelebihan yang dapat diambil dari buku ini.
Buku dengan ukuran 15 x
15.5 cm ini sangat mudah di bawa kemana – mana, sehingga dapat dibaca di waktu
senggang meskipun tidak sedang berada di rumah. Selain itu, penjualan buku ini
2,5%nya disumbangkan untuk pendidikan dhuafa. Bayangkan betapa banyak manfaat
yang didapat ketika membaca buku ini. Selamat membaca.